Background

Anekdot Campur

Nama    : M. Dzaky Farhan
Kelas     : X IPA 5
Anekdot Ujian Nasional

Teks Anekdot

Suatu hari di sebuah sekolah negeri, sedang dilaksanakan Ujian Nasional. Sesuai dengan pemberitaan di media, Ujian Nasional kali ini dijaga ketat oleh pihak kepolisian dan juga diawasi selain oleh guru pengawas tapi juga dengan memanfaatkan teknologi CCTV. Melihat hal ini, seorang murid dan temannya pun iseng bertanya pada polisi yang sedang bertugas, “Pak, untuk apa para polisi sampai repot-repot menjaga pelaksanaan Ujian Nasional? Memangnya ada teroris yang berencana mengebom sekolah kami?”, “Atau jangan-jangan ada mafia narkoba interenasional yang sedang menyamar di sekolah kami?”, ujar si murid. Sang polisi pun menjawab, “Hahaha, bisa saja kamu. Sebenarnya tujuan utama adanya polisi disini bukan karena ada teroris atau mafia di sekolah kalian, tapi untuk mencegah perbuatan curang selama pelaksanaan Ujian Nasional”. “Memangnya kenapa kalau kami berbuat curang? Emang bakalan masuk penjara?”, tanya si murid. Sang polisi pun kembali menjawab, “Tentu saja, segala tindakan yang melanggar hukum dalam bentuk sekecil apapun akan ditindak dengan tegas. Tetapi mungkin untuk tindakan kecurangan semacam itu tidak akan sampai dipenjara bertahun-tahun. Yah bagaimanapun tindak kecurangan itu harus diatasi sejak dini.  Jika tidak  nantinya akan tumbuh menjadi tindakan kriminal yang lebih besar.  Seperti korupsi, misalnya”. “Wah kalau begitu daripada mengawasi kami yang belum tentu berbuat curang, kenapa bapak tidak mengawasi para pejabat yang sudah pasti berbuat curang? Seperti korupsi, misalnya...”, ujar si murid disertai gelak tawa sahabatnya. Mereka pun kembali ke kelasnya meninggalkan sang polisi yang terdiam karena jawaban si murid.












Konversi Anekdot

Di sebuah sekolah negeri sedang dilaksanakan Ujian Nasional yang dijaga oleh kepolisian. Terjadi percakapan antara dua orang murid dengan seorang polisi yang sedang bertugas.

Murid 1 : Pak, untuk apa para polisi sampai repot-repot menjaga pelaksanaan Ujian Nasional?
  Memangnya ada teroris yang berencana mengebom sekolah kami?
Murid 2 : Atau jangan-jangan ada mafia narkoba interenasional yang sedang menyamar di sekolah
  kami?
Murid 1 : Hahahaha!
Polisi      : Bisa saja kalian. Sebenarnya tujuan utama adanya polisi disini bukan karena ada teroris
  atau mafia di sekolah kalian, tapi untuk mencegah perbuatan curang selama pelaksanaan
  Ujian Nasional.
Murid 2 : Emangnya kenapa kalau kami curang? Emang bakalan masuk penjara?
Polisi      : Tentu saja, segala tindakan yang melanggar hukum dalam bentuk sekecil apapun akan
  ditindak dengan tegas. Tetapi mungkin untuk tindakan kecurangan semacam itu tidak akan
  sampai dipenjara bertahun-tahun. Yah bagaimanapun tindak kecurangan itu harus diatasi
  sejak dini.  Jika tidak  nantinya akan tumbuh menjadi tindakan kriminal yang lebih besar.
  Seperti korupsi, misalnya.
Murid 1 : Wah kalau begitu daripada mengawasi kami yang belum tentu berbuat curang, kenapa
  bapak tidak mengawasi para pejabat yang sudah pasti berbuat curang? Seperti korupsi,
  misalnya...
Murid 2 : Hahahaha! Benar juga!
Polisi      : ...

Kedua murid itu pun berlalu meninggalkan sang polisi yang terdiam setelah mendengar ucapan mereka.







Karikatur Anekdot

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSzaQ7ynD6zyCfxJpdFhLM9kRKzozyQcUh4I1HOHIF_tpKpt4kF_cCugnNTtDBvGvtrzW2-pxFMKtG3aaioETDLMJ67P904hXLa5rp-cpANGnuGXLH4XWAwsEdIGvWdtn3h8G4qc3vivA/s1600/komik_beni_benny_n_mice_terbaru_2012_free_comic_gratis_micecartoon_nice_9.jpg
Sumber : Mice Cartoon, Harian Rakyat Merdeka 2012









KONVERSI
Puisi
“DAMAI”
Ayo kita berdamai...
Kita saling jaga perdamaian
Orang bilang damai itu indah
Eh tapi jangan salah..
Damai itu...

Kata orang damai itu tentram
Kata orang damai itu bersahabat
Tetapi... Zaman telah berubah
Namun kini damai itu adalah...
Dua puluh ribu rupiah

Tetapi...
Seiring pertumbuhan ekonomi
Harga “ damai “ bertambah
Menjadi Lima puluh ribu rupiah

Oh lucunya di negeri ini
Hukuman bisa dibeli
Jalan pintas sangatlah mudah

Oh sadarlah wahai para rakyat
Kapankah negeri ini akan berubah
Jika uang adalah segalanya...

Nama     : Muhammad Mara Ikhsan
Kelas     : X IPA 5


ANEKDOT

          Disuatu ketika terdapat sebuah keluarga peternak kerbau. Sang ayah bernama Sujiwo dan sang ibu bernama Juminten, sementara sang anak bernama Tedjo. Di pagi hari yang cerah Sujiwo ingin berangkat ke kandang kerbau untuk mengawini kerbau wanita dengan kerbau jantan.

Sujiwo          : Ten, aku mau ngawini kebo jantan dengan betina yo.
Juminten       : Yo pak, hati – hati dijalan yo.
Sesaat setelah Sujiwo  pergi, sang anak Tedjo pulang sehabis bermain dan segera menonton TV, tepatnya siaran berita pagi. Baru beberapa menit ia menonton, ia tiba – tiba menangis. Sang ibu pun kaget.
Juminten       : Jo, ono opo to?
Tedjo            : Iki bu, liat TV sekarang!
Sang ibu pun segera menonton TV
Juminten       :Astaghfirullah, Tedjo cepat jemput Bapak mu. Jangan sampai terlambat   jo!
Tedjo            : Yo buu!
Tedjo dengan tergesa-gesa sambil menangis menemui ayahnya.
Sujiwo          : Ono opo to kamu menangis? Ceritakan karo bapak.
Tedjo            : Pak, jangan kumpulin kebo lagi pak. Bapak nanti masuk penjara pak. Jangan to pak.(sambil menangis). Terus pak, kita juga akan miskin lagi pak, ndak punya kerjaan setelah ini.
Sujiwo          : Bapak orak ngartos nak. Ono opo to, yang jelas kalau bicara.
Tedjo            : Gini pak, tadi aku menonton TV, aku lihat kalau DPR sedang membuat rancangan undang – undang KUHP tentang larangan kumpul kebo pak. Kita kan bakal masuk penjara kalau gitu. Terus kita jadi miskin karena gak punya kerjaan.
Sujiwo          : Nak,nak. Kumpul kebo itu bukan ngumpulin kebo to nak. Itu maksudnya lain. Siapa yang memberi tahu kamu?
Tedjo            : Ooo, ibu pak.
Sujiwo          : Ya Allah bu, bu. Udah tua kok orak nyambung nyambung otaknya. Ya Allah.

Hikmah :
1. Pembuatan KUHP larangan kumpul kebo oleh DPR. Seharusnya, DPR membuat hukum yang lebih bermanfaat untuk masyarakat.
2. Tingkat kecerdasan masyarakat Indonesia yang masih rendah.


























Nama     : Muhammad Mara Ikhsan
Kelas     : X IPA 5


ANEKDOT

          Disuatu ketika, terdapat seorang guru mengaji yang sangat tegas dan disiplin akan agama. Biasa disapa mbah Lan. Ia memiliki seorang murid yang bernama Tedjo. Tedjo merupakan murid Mbah Lan yang paling fasih dalam mengaji. Disuatu sore, saat jadwal mengaji, Tedjo datang ke masjid untuk menemui Mbah Lan.
Tedjo               : Assalamualaikum Mbah!
Mbah Lan       : Wa’alaikumsalam. Oh Tedjo, masuk nak. Ayo mengaji.
Tedjo               : Orak ah Mbah. Aku takut masuk.
Mbah Lan langsung kebingungan dengan pernyataan Tedjo.
Mbah Lan       : Takut ono opo? Aku kan ndak nesu karo kamu. Ono opo to?
Tedjo               : Bukan itu Mbah. Aku orak takut sama itu Mbah. Aku takut, takut dosa.
Mbah Lan seketika terkejut, dan memaksa Tedjo untuk masuk.
Mbah Lan       : Wes-wes, masuk jo. Ndak apa – apa kok, mana mungkin berdosa, sementara kamu mau memuji Allah.
Tedjo               : Yo Mbah.
Tedjo pun segera masuk dan membuka Al-Qur’an untuk segera membacanya.
Mbah Lan       : Ayo, cepat baca. Jangan salah ya makhrojtulnya.
Tedjo hanya terdiam dan melihatkan wajah kebingungan sambil diiringi rasa takut.
Tedjo               : Aku takut Mbah. Takut dosa kalau membacanya.
Mbah Lan       : Opo! Opo maksudnya iki? Jangan kurang ajar sama Allah ya Tedjo!
Mbah Lan pun semakin Geram dengan tingkah Tedjo yang aneh.
Tedjo               : Itu yang aku takuti Mbah.  Aku takut kurang ajar sama Allah. Aku takut dosa karena itu.
Mbah Lan       : Maksudmu?
Tedjo               : Aku kemarin melihat di TV, kalau pengadaan Al-qur’an sekarang dikorupsi juga. Aku takut dosa kalau membaca Al – Qur’an hasil korupsi.
Mbah Lan       : hahahahahahaha, itu to. Ndak, Ndak apa – apa kok. Yang berdosa itu bukan yang membaca Qur’an korupsi. Tapi yang berdosa itu yang mengkorupsikan dana untuk Al Qur’an. Mereka itu yang nanti disiksa di akhirat.
Tedjo               : Ooooo, gitu ya Mbah. Ya sudah, ayo kita langsung baca.
Mbah Lan       : Masyallah, Tedjo. Kamu ini lucu ya. Baiklah, tafadol.















KONVERSI ANEKDOT


KETIKA TUHAN TAK LAGI MENJADI TUHAN
Karya: Muhammad Mara Ikhsan

Suara – suara-Mu yang abadi telah dikotori
Ketika nasihat-Mu telah diabaikan menjadi sebuah omong kosong
Ketika peringatan-Mu telah menjadi gertakan tak berarti
Oh Tuhan, apa yang terjadi

Ayat-Mu didustakan,dikotori,dihinakan
Hanya demi sececer uang tak berarti
Yang takkan menolong mereka saat menghadap-Mu

Kata orang, mereka alim
Kata orang,mereka bersih
Kata orang, mereka tanpa dosa
Tetapi sesungguhnya, mereka hanya pencuri ayat-ayat-Mu

Ya Tuhan, kitab pemberian-Mu,amanah dan kasih sayangMu tak dirisau lagi
Ratusan,ribuan bahkan jutaan kitab hasil curian disebar kepada manusia tak berdosa
Dan mereka hanya tertawa, karena uang yang mereka miliki

Tuhan, ampuni mereka yang tak menganggap Mu lagi sebagai Tuhan
Ampuni kami yang telah membaca kitab curian itu
Semoga dikemudian hari, tidak ada lagi orang seperti mereka
Amin……………….



               
Tugas Bahasa Indonesia
Mengarang Teks Anekdot

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4f5jjh070Jugea2Ocro0T-GvKQN3gWkH1UpSjpu3sCGGSWDTbU1PVY9C0tP1r_FBSnZwEXpYZTLaUHFPextXj9eKNpd1R5pbmIWTZxDPqbU5PAdrp-5-F97ke-aq4P66Cql7oPoWEk8Y/s1600/Logo+SMA+Negeri+3+Bandung.png

Nahla Tetrimulya
X IPA 5
 SMAN 3 Bandung
Seperti Pejabat
(Cerita)


Pagi hari sebelum pelajaran dimulai di Sekolah Menengah Atas Pelita, Ibu Guru Indah memberikan nasihat kepada seluruh kelas mengenai masa depan. "Kalian ini harus belajar dengan giat ya, biar nanti pas gede bisa jadi kayak pejabat, dokter, insinyur... Ya pokoknya sukses lah!" katanya. "Amiiin." jawab murid-muridnya serentak.
 Satu jam kemudian, Ibu Indah sedang memberi penjelasan mengenai kingdom Plantae saat ia melihat Doni, salah satu muridnya, yang tertidur lelap di mejanya. Lalu ia berjalan menghampiri meja Doni yang berada di pojokan kelas dan menanyainya dengan nada yang tegas dan keras "Doni, kenapa kamu tidur?!". Doni pun langsung terbangun. "Lho, bukannya Ibu yang mau kami agar seperti para pejabat?" dijawab olehnya, dengan mata yang masih tersayu-sayu.
 Ibu Indah hanya dapat menggelengkan kepala dan tersenyum seraya murid-murid lainnya tertawa mendengar jawaban Doni. Ia berkata “Doni, yang diambil sifat yang baik-baik saja ya!” dan kelas pun kembali belajar biologi dengan suasana kondusif.




Seperti Pejabat
(Dialog)


[Ibu Indah sedang menasihati satu kelas]
Ibu Indah: Kalian ini harus belajar dengan giat ya, biar nanti pas gede bisa jadi kayak pejabat, dokter, insinyur... Ya pokoknya sukses lah!
Murid: Amiiin.
[Satu jam kemudian]
[Doni tertidur]
Ibu Indah: Doni, kenapa kamu tidur?!
Doni: Lho, bukannya Ibu yang mau kami agar seperti para pejabat?
[Murid-murid tertawa]
Ibu Indah: Doni, yang diambil sifat yang baik-baik saja ya!



Seperti Pejabat

(Karikatur)










TUGAS MANDIRI BAHASA INDONESIA
TEKS ANEKDOT
LOGO
DISUSUN OLEH:
RAHIMAH NUR HANIFAH
X IPA 5

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3
BANDUNG
2014
JAM DAN KORUPSI
Di depan gerbang surga, banyak manusia yang mengantri untuk diadili oleh tuhan. Sambil mengantri,manusia yang baru pertama kali ke depan gerbang surga itu pun takjub, melihat di tembok gerbang surga terdapat jam dan label Negara-negara di dunia.
Tapi ada yang aneh dari jam tersebut, setiap Negara mempunyai kecepatan putaran yang berbeda dengan jam Negara lainnya. Melihat hal yang unik itu,salah seorang dari mereka bertanya.
Orang Filipina          : “wahai malaikat, mengapa kecepatan putaran jam di setiap Negara berbeda?”
Malaikat                    : “oh kecepatan putaran itu berdasarkan tingkat korupsi Negara anda, semakin cepat berarti semakin besar tingkat korupsi di Negara anda”
Orang Filipina          : “ooohhh… (sambil berbisik ke yang lain) emang bener kata orang, si Estrada korupnya gila-gilaan. Tuh jam jadi bukti”
Orang Thailand       : “wah sialan! Ternyata si somchai wongsawat juga korupsi pantes negara gue miskin!!”
Orang Singapore    : “hahahahhaa.. jam negara gue slow banget tuh, kebukti negara gue bersih dari yang namanya korupsi, hahaha”
Orang Indonesia     : “(melihat sekeliling, tidak menemukan jam negaranya. Lalu dia pun bertanya) wahai malaikat kenapa jam negara saya tidak ada?”
Malaikat                    : “maaf, anda dari negara mana?”
Orang Indonesia     : “Indonesia”
Malaikat                    : “sebelumnya saya minta maaf atas ketidaksopanan ini. Coba lihat kesana, jam negara anda kami pakai sebagai kipas angin.”







JAM DAN KORUPSI
Ketika manusia tengah menunggu
Menunggu tuk diadili tuhan
Terdengar suara detikan jarum jam
Terlihat deretan jam yang tergantung
Jarum jam yang berputar tanpa henti
Membuat orang bertanya-tanya
Ada apakah gerangan?
Sang malaikat menjawab
Lamanya jarum jam berputar
Lamanya detikan terdengar
Sebanyak uang yang dimakan koruptor
Sebanyak rakyat yang diterlantarkan
Sebanyak penderitaan rakyat yang diabaikan








karikatur


Nama    : Rifki Ryandra Wijaya
Kelas     : X IPA 5

ANEKDOT PELAYANAN PUBLIK
                Pada suatu hari ada seorang Ibu dan anaknya yang hendak pulang ke rumah.  Mereka sehabis dari pasar membeli keperluan bulanan. Berjalan kaki di senja hari merupakan keputusan yang mereka pilih untuk kembali ke rumah. Saat itu jalanan sedang sepi dan tidak banyak kendaraan yang lewat.
                Tiba-tiba ada seorang pemuda yang menaiki motor secara ugal-ugalan terdengar dari kejauhan. Pemuda ini menyerempet si Ibu hingga kakinya terjebur ke selokan. Pemuda tersebut memarahi si Ibu.
“ Hey Bu hati-hati dong kalau jalan! Motor ini mahal sekali, kalian tidak mungkin bisa mengganti motor sebagus ini!”
Ibu tersebut hendak memarahi kembali pemuda tersebut. Namun si anak menenangkan Ibunya dan berkata pada pemuda tersebut.
“ Maafkan kami, kami tidak melihat kamu datang dari belakang. Motor kamu bagus sekali, cobalah belok di tikungan, di sana banyak orang-orang yang bisa kau pamerkan motor sekeren ini”
                Si Ibu menatap anaknya dengan geram. Dia heran mengapa anaknya malah memuji dan membiarkan pemuda yang telah menyerempet dirinya. Sebelum ibunya sempat berkata apa-apa, pemuda tersebut telah melaju dengan cepat. Sang anak tersenyum dan berkata pada ibunya.
“Tenang Bu, di tikungan tersebut sebenarnya ada lubang jalan sedalam 30 cm, hasil dari layanan publik pemerintah haha! Ternyata kelalaian pemerintah dapat bermanfaat juga ya”
                Mereka berdua tertawa dan kembali melanjutkan perjalanan mereka. Benar saja, terdengar suara motor terjatuh dan pemuda tersebut tercemplung ke selokan hingga basah kuyup. Pemuda tersebut tidak memperhatikan lubang ketika sedang mengendarai motor secara ugal-ugalan







KONVERSI ANEKDOT PELAYANAN PUBLIK
PUISI
“Jeritan Jalan Rakyat”
Oleh Rifki Ryandra Wijaya
Jalan,
Engkaulah yang menyatukan kami semua
Dari jarak yang memisahkan ruang dan waktu
Engkau rela diinjak-injak oleh ribuan orang
Engkau rela dilindas oleh ribuan kendaraan

Jauh bukanlah suatu halangan
Anak dapat bertemu Ibunya
Murid dapat bertemu Gurunya
Rakyat dapat bertemu pemimpinnya
Dan hati dapat bertemu jodohnya

Namun begitu naas nasibmu
Tubuhmu dipenuhi oleh ribuan lubang
Akibat kurangnya pemimpin yang peduli
Pada pelayanan publik di negeri ini
Bahaya pun datang mengancam rakyat
Jeritan dan isak tangis terdengar di atasmu

Anak tidak dapat bertemu Ibunya
Murid tidak dapat bertemu Gurunya
Rakyat tidak dapat bertemu pemimpinnya
Dan hati tidak dapat bertemu jodohnya






anekdotkarikatur.tifKARIKATUR ANEKDOT
Oleh Rifki Ryandra Wijaya




TEKS ANEKDOT
Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia





Salma Sabyla
X IPA 5
SMAN 3 Bandung



·         Contoh Teks Anekdot

Pada suatu hari, seorang anak akan pergi ke rumah neneknya. Ia pergi bersama ayah dan ibunya. Siang itu cuaca panas, matahari pun berada tepat di atas kepala. Perjalanan si anak terasa panjang karena melewati beberapa lampu lalu lintas yang waktu tunggu pada saat berhenti di lampu merahnya tidak sebentar.
Saat berhenti di salah satu lampu merah, anak tersebut kehausan. Ia merengek minta minum pada ibunya.
Anak      : “Bu, aku haus, bu.. Aku ingin minum..”
Ibu         : “Wah, minuman yang di depan sudah habis nak. Ibu juga lupa membawa minuman dari rumah. Coba lihat di jok belakang, ada minuman atau tidak?”
                Anak itu menurut lalu melihat ke jok paling belakang. Tapi setelahnya, anak itu menggelengkan kepalanya dengan kecewa.
Anak      : ”Tidak ada, bu..”
Ibu         : “Bagaimana ini.. warung juga tidak ada yang dekat..”
Ayah      : “Ibu ini, tenang saja bu,”
Ibu         : “Bagaimana bisa tenang? Anak kita kasihan, tuh!”
Ayah      : “Ya tenang saja lah, kan ada pedagang asongan”
Ibu         : “Lah, ayah, kan mereka sudah dilarang untuk berjualan di lampu merah.”
Ayah      : “Siapa bilang? Tuh lihat saja, masih banyak yang berjualan, kan? Tidak hanya minuman, bu, Ibu butuh apa lagi? Tabloid, mainan untuk anak, koran, bahkan hiasan mobil pun ada. Jadi tidak perlu khawatir lagi”
Ayahnya benar, tak lama lama kemudian datang beberapa pedagang asongan yang menjajakkan berbagai barang, termasuk minuman pada mobil mereka. Sang ibu kebingungan pada awalnya, lalu menatap ayahnya dan tersenyum geli.
·         Konversi Anekdot
Pedagang Asongan


img002.pngMenyusuri jalan-jalan
Di bawah teriknya siang
Dari mobil satu ke mobil lainnya
Dari lampu merah satu ke lampu merah lainnya
Barang jualan menggantung di leher
Atau dibawa dengan tangan kosong
Berteriak menembus udara
Seakan menantang sepi
Menyebutkan barang bawaan
Yang penting ada pembeli yang memanggil
Senandung terus dikumandangkan
Entah itu bacaan
Atau mainan
Atau rokok
Atau makanan ringan
Sepanjang perjalanan
Sepanjang panasnya siang
Hingga menjelang malam




·         Karikatur















TEKS ANEKDOT, PUISI, DAN KARIKATUR
Kenaikan Harga Bbm


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata pelajaran Bahasa Indonesia dari Bapak Drs H. Abdul Rochman
                                                 Nama  : Silvia Septiane
                                                 Kelas  : X IPA 5
                                                 Absen : 31

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3
BANDUNG
2014


                                                               




A.      TEKS ANEKDOT
Rakyat Miskin Berkurang
Suatu pagi ketika Indah dan Anton sedang menonton sebuah berita pagi di televisi Bahwa Pemerintah telah mengumumkan bahwa telah terjadi kenaikan harga bbm di Indonesia.  Kenaikan Bbm ini  bertujuan agar mengurangi kemiskinan rakyat Indonesia begitulah yang pemerintah katakan.
“Wah makin hari makin ada ada aja pemerintah kita ini menaikan Bbm seenak perut saja, mereka ” Indah berkata. “Yah mungkin mereka pikir ada alasan tertentu kali” Anton menimpal. “ Alasan saja! Pasti ini keinginan mereka agar uang untuk perut mereka semakin banyak!Apa mereka tak pernah kenyang?!Lagipula apa mereka tidak memikirkan rakyat kecil apa?” Indah pun semakin Emosi “ Entahlah, tapi mereka bilang bahwa kenaikan ini kan agar dapat mengurangi kemisikinan rakyat Indonesia” seru Anton. “ Apanya yang mengurangi ini semua semakin membuat rakyat Indonesia menderita dengan keserakahan mereka!” seru indah yang tidak bisa menerima begitu saja. “ Ah mungkin saja ini memang akan mengurangi jumlah rakyat miskin karena naiknya Bbm mebuat rakyat misikin tidak menjadi naik bus!” Seru Anton Bercanda. “ Lalu apa hubunganya?” Seru Indah kebingungan “ iya karena mereka Tidak bisa naik bus akhirnya mereka pun jalan kaki dan ketika di tengah jalan rakyat misikin pun tertabrak metro mini yang kejar setoran akibat bbm naik jadi setorannya juga naik, dan akhirnya rakyat miskin itu pun meninggal dan jumlah rakyat miskin pun berkurang” Seru Anton dengan nada bercanda “Ah Kamu ini ada ada saja Ton!” Seru Indah ikut tertawa.






B.   KONVERSI PUISI

MEREKA
Mereka Datang . . .
Dengan Sebuah Berita …
Menggemparkan Rakyat Indonesia . . .
Mereka Berkata . . .
Ini Semua Demi Rakyat . . .
Agar Kesejahteraan Indonesia . . .
Mereka Berjanji . . .
Takan Ada kemiskinan lagi . . .
Bahwa Hanya Ada Kemakmuran . . .
Mereka Tak Berfikir . . .
Bahwa Jerit Tangis, Tak terima
Bagaimana Rakyat Indonesia Sesungguhnya . . .


 












Categories: Share

Leave a Reply