Background

Anekdot PS

By Alifia TGS
SMAN 3 Bandung

Bermain di Luar Rumah
            Aku adalah seorang pelajar kelas 1 SMA. Aku memiliki adik yang berumur 7 tahun. Ia adalah seorang anak lelaki yang sangat senang bermain video game di PS. Aku kesal melihatnya terus-menerus bermain video game. Aku tak pernah melihatnya bermain dengan teman-teman sebayanya di luar rumah.
            Suatu hari aku menegurnya saat dia sedang bermain video game di ruang tengah yang memiliki jendela yang menghadap ke taman depan rumah, “Dek, sekali-kali main di luar rumah dong, jangan ngerem terus di dalem!” Ia memandangku sekilas kemudian berkata, “iya, Kak, sebentar ya, di-pause dulu ini game nya.”
            Aku pun meninggalkannya dan masuk ke kamarku untuk mengambil ponselku. Samar aku mendengar suara pintu depan terbuka. Aku tersenyum kecil karena akhirnya adikku mau menuruti perintahku untuk pergi bermain ke luar rumah. Namun, aku masih tetap mendengar suara musik dari video game yang biasa dimainkan adikku.
            “Aduuh, Dek, kalau mau main di luar PS nya matiin dong!” seruku sambil berjalan ke ruang tengah. Sesampainya di ruang tengah, aku bingung melihat ada kabel panjang yang melintang di ruang tengah yang ujungnya berada di daun jendela ruang tengah.
            Betapa terkejutnya begitu melihat ujung dari kabel itu adalah stik PS yang sedang dipegang adikku. Kepalanya sedikit muncul terlihat di jendela dengan mata yang terus fokus pada layar teve. “Adek! Maksud Kakak tuh main di luar sama temen-temen di sini, bukan berarti stik PS nya dibawa keluar terus dimainin dari luar gitu! Gimanasih duuh...”
            Kemudian adikku, dengan muka polosnya malah tertawa dan tetap melanjutkan memainkan video game nya. Akupun menyerah dan masuk kembali ke dalam kamar. Memang, anak zaman sekarang lebih suka untuk bermain video game di rumah masing-masing daripada bermain di luar rumah dengan teman-teman sebayanya.



Percakapan
Adik    : (bermain PS di ruang tengah)
Aku     : “Dek, sekali-kali main di luar rumah dong, jangan ngerem terus di dalem!”
Adik    : “Iya, Kak, sebentar ya, di-pause dulu ini game nya.”
Aku     : “Oke, cepetan ya main di luar!” (berjalan masuk ke kamar)
Kemudian...
Aku     : (mendengar suara musik, kemudian berjalan ke luar kamar) “Aduuh, Dek, kalau mau main di luar PS nya matiin dong!”
             (sampai di ruang tengah) “Eh apaan nih kabel dari mana ke mana coba...” (mengikuti kabel)
Adik    : (bermain PS di luar)
Aku     : (kesal) “Adek! Maksud Kakak tuh main di luar sama temen-temen di sini, bukan berarti stik PS nya dibawa keluar terus dimainin dari luar gitu! Gimanasih duuh...”

Adik    : (tertawa pelan)

Categories: Share

Leave a Reply